Kunjungan Duta Bahasa Unindra untuk Perkuat Kemampuan Bahasa dan Literasi Digital
.jpeg)
Jakarta, 2 Mei 2025—Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menerima kunjungan para Duta Bahasa Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) pada Jumat, 2 Mei 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Sasadu, Kantor Badan Bahasa, ini bertujuan untuk membekali para duta dengan pemahaman mendalam mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta keterampilan dalam menciptakan konten media sosial dan siniar (podcast) yang berkualitas.
Dalam sambutannya, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, menyampaikan apresiasinya atas semangat para Duta Bahasa untuk belajar dan berkontribusi dalam pengembangan bahasa Indonesia. Ia menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam membawa bahasa Indonesia ke panggung global. "Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga identitas dan kekuatan budaya bangsa. Saat ini, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi dalam sidang umum UNESCO. Ini adalah prestasi yang harus dijaga dan dikembangkan bersama," ujar Imam. Imam juga menjelaskan tiga program prioritas Badan Bahasa, yakni Revitalisasi Bahasa Daerah, Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia. Ia menyebutkan bahwa dukungan dari kaum muda, termasuk duta bahasa, sangat penting dalam menjalankan ketiga program tersebut.
Dalam kegiatan itu disosialisasikan juga program nasional ‘Bangga, Mahir, Maju dengan Bahasa Indonesia’ yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada Oktober 2024 lalu. “Program ini mendorong masyarakat untuk bangga menggunakan bahasa Indonesia, mahir dalam penggunaannya yang sesuai kaidah, serta maju dalam pemanfaatannya di berbagai bidang, termasuk media digital,” tambah Imam. Selain itu, para peserta dikenalkan dengan Pedoman Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia yang menjadi acuan resmi dalam penggunaan bahasa di ruang publik dan institusi pemerintahan.
Pada kesempatan tersebut, para duta bahasa juga dibekali berbagai materi, yaitu materi tentang bahasa Indonesia yang baik dan benar yang disampaikan oleh Riza Sukma (Widyabasa Ahli Muda). Ia menekankan pentingnya memahami ejaan, tata bahasa, dan ragam bahasa sesuai konteks. “Sering kali kita terjebak dalam penggunaan bahasa yang tidak sesuai kaidah, terutama di media sosial. Padahal, sebagai duta bahasa, kalian harus menjadi contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia yang benar, santun, dan komunikatif,” jelas Riza. Selain itu, materi mengenai pembuatan konten media sosial dan siniar juga diberikan oleh Devi Virhana (Pranata Humas Ahli Pertama) kepada para duta bahasa. Ia membekali para peserta dengan teknik dasar merancang konten kreatif yang tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki nilai edukatif dan kebahasaan. “Di era digital ini, media sosial dan siniar adalah media yang sangat efektif untuk menyebarkan nilai-nilai kebahasaan dan kesastraan. Konten yang baik harus relevan, padat, dan mampu menyentuh audiens secara emosional,” kata Devi.
Lebih lanjut, Devi mengajak para duta bahasa untuk praktik menjadi pembawa acara siniar dengan membaca naskah yang telah disediakan. Antusias mereka menggambarkan kesiapannya untuk menjadi duta bahasa yang andal dan memiliki kemampuan wicara publik serta piawai memainkan intonasi suara layaknya penyiar profesional. Anita, salah seorang peserta turut aktif dalam diskusi tersebut. Ia mengaku semangat untuk mendapat bekal ilmu kebahasaan dan literasi digital, khususnya tentang pemanfaatan media sosial.
Usai sesi pemaparan materi, para duta bahasa diajak mengunjungi studio siniar Badan Bahasa. Di sana mereka melihat langsung peralatan produksi siniar, mulai dari kesiapan ruangan, kamera, hingga alat audio visual lainnya. Kabul Budiono, dosen pembimbing sekaligus penyiar senior RRI yang mendampingi rombongan, menyampaikan rasa terima kasih kepada Badan Bahasa atas kesempatan yang diberikan. Ia juga memotivasi para mahasiswa untuk memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. “Kalian harus bersyukur bisa hadir di sini. Tidak semua orang mendapat kesempatan seperti ini. Kalian adalah orang-orang pilihan yang perlu menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan menyebarkannya ke lingkungan kalian,” ujar Kabul di hadapan para peserta.
Kunjungan ini diharapkan menjadi bekal penting bagi para duta bahasa Unindra untuk terus aktif mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan kreatif di tengah masyarakat. Mereka juga diharapkan menjadi ujung tombak dalam membangun kesadaran bahasa di era digital yang makin dinamis. (Arif/Devi)
Dokumentasi