Penguatan Literasi dan Sastra Indonesia, Badan Bahasa Gandeng HISKI

Jakarta,
23 April 2025—Penguatan literasi dan pengembangan sastra Indonesia mendapat
angin segar dengan terjalinnya kerja sama resmi antara Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) dan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia
(HISKI). Pertemuan lanjutan yang digelar di Kantor Badan Bahasa ini
menindaklanjuti audiensi awal pada 5 Maret 2025 dan menjadi titik penting dalam
penguatan ekosistem kesusastraan nasional.
Ketua
HISKI, Novi Indrastuti, menyampaikan bahwa pertemuan tersebut adalah lanjutan
dari rencana kerja sama strategis yang telah disambut positif oleh Badan
Bahasa. “Kami mengusulkan kerja sama selama tiga tahun ke depan yang mencakup
siniar, publikasi karya sastra, hingga pergelaran sastra. Semuanya didasarkan
pada kajian ilmiah kesusastraan yang selama ini telah dikembangkan oleh para
anggota HISKI di berbagai daerah,” ujar Novi.
Kepala
Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menyambut baik inisiatif tersebut dan menekankan
pentingnya kerja sama yang terarah, terukur, dan berbobot. “Kami sudah sering
berkolaborasi secara informal dengan HISKI dan kini saatnya kita menjalin kerja
sama formal. Usulan yang masuk juga selaras dengan arah kebijakan kami,
terutama dalam memperluas akses dan eksistensi sastra Indonesia, termasuk
sastra anak,” ungkapnya.
Dalam
pertemuan tersebut, dibahas berbagai bentuk konkret kerja sama. Salah satunya
adalah pengembangan siniar sastra yang menghadirkan tokoh-tokoh sastra sebagai
narasumber utama. Hal ini diharapkan dapat menjadi media edukatif sekaligus
inspiratif yang menyasar generasi muda, pelajar, dan masyarakat umum. Selain
itu, program “Sastra Masuk Sekolah” menjadi salah satu fokus utama. Kepala
Badan Bahasa menyoroti perlunya indikator kuat bagi kehadiran sastra di
sekolah-sekolah, seiring dengan telah adanya indeks literasi yang dapat diukur.
“Dinding-dinding sekolah bisa menjadi ruang estetika
dengan menampilkan karya-karya sastra. Namun, saat ini belum ada indeks sastra
nasional yang menjadi tolok ukur keberhasilan,” jelasnya.
Tidak kalah penting, pertemuan ini juga mengangkat
rencana penerbitan karya sastra anak, sebuah langkah konkret untuk memperkuat
kecintaan terhadap bahasa Indonesia sejak dini. Kolaborasi ini akan membuka
peluang bagi HISKI dan Badan Bahasa untuk menghasilkan buku-buku sastra anak
yang berkualitas berdasarkan penelitian dan pengayaan khasanah budaya lokal.
HISKI, sebagai organisasi keilmuan yang menaungi para sarjana dan pengkaji kesusastraan dari seluruh Indonesia, dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung visi Badan Bahasa. Dengan jaringan luas serta basis akademik yang kuat, HISKI diharapkan mampu menjadi mitra utama dalam menghadirkan karya sastra bermutu yang berdampak luas. Kerja sama ini sekaligus membuka lembaran baru bagi sinergi antara akademisi dan lembaga pemerintah dalam memperkuat posisi bahasa dan sastra Indonesia, baik di dalam negeri maupun di kancah global. (Devi Virhana/Arif)