Pegawai Badan Bahasa Raih Peringkat Ketiga pada Kompetisi Analis Kebijakan Kemendikdasmen

Pegawai Badan Bahasa Raih Peringkat Ketiga pada Kompetisi Analis Kebijakan Kemendikdasmen

Sebuah prestasi membanggakan diraih oleh Dimas Satria Putra, pegawai Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), yang berhasil meraih peringkat ketiga pada Kompetisi Analis Kebijakan Kemendikdasmen dalam Membuat Policy Brief Berbasis Data. Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation. Kompetisi yang berlangsung sejak Februari hingga April 2025 ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas para analis kebijakan dalam menyusun risalah kebijakan yang berbasis data. Rangkaian kegiatan dimulai dengan lokakarya dan bimbingan teknis yang diadakan pada tanggal 26—27 Februari 2025 di Ruang Graha 1, Gedung A Lantai 2, Kompleks Kemendikdasmen, Jakarta. Kegiatan dilanjutkan dengan kerja mandiri peserta dalam menyusun ringkasan kebijakan (policy brief) selama bulan Maret yang didampingi para pakar, yaitu Hendarman dan Elly Fatimah.

Dari total 67 peserta yang berasal dari berbagai unit kerja di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, hanya enam peserta yang terpilih mempresentasikan ringkasan kebijakan di hadapan dewan juri. Setelah proses penilaian, wawancara, dan presentasi, Dimas Satria Putra dinobatkan sebagai peraih peringkat ketiga dalam kompetisi tersebut.

Dalam ringkasan kebijakan yang berjudul Dari Uji ke Aksi: Strategi Efektif Memasyarakatkan UKBI sebagai Tolok Ukur Kemampuan Berbahasa, Dimas mengangkat pentingnya UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia) sebagai alat ukur kemampuan berbahasa Indonesia yang setara dengan TOEFL dalam Bahasa Inggris. Menurutnya, meskipun UKBI telah digunakan dalam beberapa kebijakan, seperti Beasiswa Unggulan dan SMA Program Khusus, pemanfaatan UKBI belum optimal. Ia mendorong agar UKBI dapat disosialisasikan secara lebih luas dan dijadikan standar dalam berbagai kebutuhan formal di Indonesia, termasuk rekrutmen tenaga kerja asing dan seleksi ASN.

“Saya tidak pernah menyangka bisa mendapatkan terbaik ke-3. Tujuan saya mengikuti pelatihan ini adalah untuk mendapatkan ilmu tentang policy brief dan memperluas jaringan sesama analis kebijakan,” ungkap Dimas dengan penuh rasa syukur. Ia juga berharap agar pelatihan serupa dapat terus dilaksanakan dan diikuti oleh lebih banyak pegawai guna meningkatkan kapasitas dan pemahaman terhadap substansi pekerjaan mereka.

Adapun peringkat pertama diraih oleh Diyan Nur Rakhmah dari Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan dengan tema Merefleksi Strawberry Generation: Bagaimana Memitigasi Potensi Kesehatan Mental Remaja yang Rentan?, sedangkan peringkat kedua diraih oleh Bakti Utama dari unit yang sama dengan tema Optimalisasi Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu melalui Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru.

Hafidz Muksin, Kepala Badan Bahasa, turut mengapresiasi capaian tersebut. “Saya sangat mengapresiasi prestasi yang telah diperoleh Dimas. Saya berharap para analis kebijakan dapat menganalisis program-program Badan Bahasa secara mendalam sehingga dapat memberikan kontribusi positif. Kita butuh orang-orang yang kritis, analitis, dan kreatif sehingga menjadi kekuatan bagi kita,” ucapnya.

Senada dengan hal itu, Ganjar Harimansyah, Sekretaris Badan Bahasa, juga turut mengapresiasi pencapaian tersebut dan berharap prestasi yang diraih oleh Dimas dapat menjadi pemantik motivasi bagi pegawai Badan Bahasa lainnya. “Saya bangga dengan capaian ini. Semoga prestasi ini dapat ditularkan untuk teman-teman, ya,” ungkapnya.

Kegiatan ini ditutup dengan gelar wicara bertema “Pengembangan Policy Brief Berbasis Data” pada tanggal 15 April 2025 yang menghadirkan tiga peserta terbaik sebagai narasumber utama dan penyerahan penghargaan kepada peserta terbaik. (Devi/Arif)

Dokumentasi


Sedang Tren

Ingin mengetahui lebih lanjut?

Kunjungi media sosial Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa