Bahasa Indonesia Makin Diminati di Negeri Kangguru

Jakarta,
10 Februari 2025—Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mengadakan acara bedah buku yang
berjudul "Praktik Mengajar di Australia" serta diskusi peluang kerja sama
pendidikan antara Indonesia dan Australia pada Senin, 10 Februari 2025.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Maftuchah Yusuf, Kampus A UNJ ini mengangkat
topik penting mengenai pengembangan pendidikan serta penguatan hubungan dua
negara melalui bahasa dan kebudayaan.
Dalam
sambutannya, Ifan Iskandar, Wakil Rektor UNJ Bidang Akademik, Kemahasiswaan,
dan Alumni, menyampaikan bahwa program magang guru bantu untuk bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing (BIPA) memberikan pembelajaran kompetensi yang mencakup
konten, kognitif, sosial-emosional, dan navigasi. Ia berharap buku ini dapat menjadi
panduan dan inspirasi bagi mahasiswa yang akan mengikuti program Praktik
Keterampilan Mengajar (PKM) di Australia.
Siswo
Pramono, Duta Besar Indonesia untuk Australia, yang hadir secara daring,
menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari upaya penguatan kerja sama
pendidikan dan kebudayaan Indonesia-Australia. Menurutnya, hubungan kedua
negara sudah mencapai tahap kedewasaan dan perlu terus dioptimalkan melalui
kolaborasi di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan pengembangan bahasa
Indonesia di Australia.
Siswo
melihat bahwa pogram BIPA sangat diminati di Australia dan berdampak kuat pada
sektor ekonomi. Kolaborasi pemuda Indonesia-Australia dalam promosi bahasa
Indonesia dinilai memiliki daya tarik sendiri. Selain itu, Hafidz Muksin,
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, juga mengapresiasi acara ini.
Ia menyoroti kemajuan bahasa Indonesia yang makin dikenal di dunia
internasional, termasuk pencatatan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pada
Sidang Umum UNESCO pada November 2023. "Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan harus terus diperkenalkan lebih luas lagi," ujarnya. Pihaknya
akan terus meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Tidak hanya itu, Badan
Bahasa juga terus memperkaya modul-modul bahan ajar untuk memperkaya referensi
pengajaran bahasa Indonesia.
Diakhir
sambutannya, Hafidz menyampaikan bahwa pada tanggal 28 Oktober 2024 lalu Mendikdasmen
telah mencanangkan moto Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia.
Beliau berharap agar bahasa Indonesia dapat terus tumbuh dan semua pihak terus
menjunjung tinggi bahasa Indonesial,” tambahnya.
Sementara
itu, Mukhamad Najib, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Canberra,
Australia, yang turut menjadi pemateri diskusi, mengungkapkan tantangan dalam
pengembangan bahasa Indonesia di Australia, salah satunya adalah kekurangan
guru pengajar. Ia menyebutkan pentingnya kerja sama universitas, terutama UNJ,
yang telah mengirimkan lebih banyak mahasiswa untuk mengikuti program PKM di
Australia. Dalam kesempatan yang sama, Yuli Rahmawati, dosen UNJ dan Atase
Pendidikan dan Kebudayaan periode 2025—2028, memberikan informasi mengenai
peluang beasiswa S-2 dan S-3 melalui Australia Awards serta program New Colombo
Plan yang mempererat kerja sama antara Curtin University dan UNJ.
Acara ini merupakan bagian dari kolaborasi antara KBRI Canberra, Universitas Negeri Jakarta, dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Para peserta, yang terdiri atas mahasiswa, akademisi, dan praktisi pendidikan, sangat antusias mengikuti diskusi yang memperkuat hubungan bilateral serta membuka lebih banyak peluang kerja sama pendidikan dan kebudayaan antara kedua negara. Ke depan, acara seperti ini diharapkan dapat terus mendukung pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan memperdalam pemahaman budaya antara Indonesia dan Australia. (Devi Virhana)